Industri Kimia Khusus merupakan sektor industri manufaktur yang menghasilkan produk-produk kimia bernilai tambah tinggi dengan berbagai spesifikasi dan kegunaan sehingga dikategorikan sebagai produk kimia spesial (specialty). Industri ini berkembang pesat seiring dengan perkembangan sektor industri pengolahan khususnya yang menggunakan produk-produk kimia khusus seperti adhesive (untuk industri cat), dyestuff (industri detergent). Pertumbuhan industri kimia khusus tidak hanya volume produksi tetapi juga cakupan produk, meskipun hingga saat ini belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan domestik.

Saat ini ada 14 perusahaan produsen kimia khusus yang dinaungi dalam lingkup Asosiasi Industri Kimia Khusus Indonesia (AIKKI). Keberadaan AIKKI sebagai mitra pemerintah dimaksudkan untuk menjadi sumber informasi dasar (database) industri, serta untuk meningkatkan daya saing industri kimia khusus mulai dari pengadaan bahan baku hingga pemasaran produk jadi di pasar lokal dan internasional.

Dalam persaiangan pasar domestik dan pasar global, terutama dari negara-negara pesaing ASEAN, Korea dan China, berbagai tantangan bermunculan seperti jaminan pengadaan bahan baku, tarif bea masuk, pajak penghasilan, isu lingkungan dan isu perburuhan telah memberi dampak pada menurunnya daya saing industri, selain ketidakpastian berusaha.

Untuk menghadapi kondisi tersebut AIKKI menyelenggarakan Seminar Arah Kebijakan Pengembangan Industri Kimia Khusus di Indonesia” yang telah diadakan pada tanggal 17 Januari 2019 di Hotel Shantika Premiere Slipi Jakarta, yang dipandu oleh Bapak Mulyadi dengan narasumber:

Bapak Fredy Juwono, Direktur Industri Kimia Hulu yang mewakili Direktur Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka, Kementerian Perindustrian, dengan pokok bahasan “Tantangan dan Peluang Pengembangan Industri Kimia di Indonesia”

Ibu Nurlaila Nur Muhammad, Kepala Pusat Pengkajian Perdagangan Luar Negeri yang mewakili Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan, dengan pokok bahasan “Kinerja Perdagangan Kimia Khusus dan Kebijakan Untuk Penguatan Pasar Domestik”

      Ibu Dr. Banowati Talim, Area Director GNIK Bandung, Ketua Prodi Adm. Bisnis Unpar, HR Consultant, Asesor SDM, Analis Perilaku, dengan Pokok bahasan “Tantangan Dan Solusi Hubungan Industrial di Era Industri 4.0”

Acara dimulai pukul 09.00 sampai dengan 12.00 Wib diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang, yaitu :

  • Pejabat Pemerintah yang berhubungan dengan pengaturan Industri Kimia Khusus.
  • Anggota dan Pengurus AIKKI
  • Industri Pengguna Kimia Khusus.
Bapak Ridwan Adipoetra, Ketua Umum AIKKI sedang memberikan sambutan sekaligus membuka acara seminar.
Bapak Fredy Juwono, Direktur Industri Kimia Hulu sedang menyampaikan paparan tentang Tantangan dan Peluang Pengembangan Industri Kimia di Indonesia
Ibu Banowati Talim, Bapak Mulyadi, Bapak Fredy Juwono dan Ibu Nurlaila Nur Muhammad (kiri ke kanan)
Angklung Motivasi oleh Bapak Djoko Nugroho
Angklung Motivasi Inspiring Moment
Narasumber dan peserta berfoto bersama setelah acara selesai. AIKKI Maju